oleh : Chris Kresser, MS. Diterbitkan pada : 11 Maret 2010 |
Catatan: Ini adalah artikel keempat dalam seri yang sedang berlangsung. Pastikan untuk membaca artikel sebelumnya sebelum membaca artikel ini, dan baca artikel berikutnya dalam seri ini setelahnya.
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 1 : Kasus Kesalahan Identitas
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 2 : Asal Usul Mitos “Jalur Meridian”.
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 3 : Model “Meridian Energi” Terbantah
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 4 : Cara Kerja Akupunktur
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 5 : Menelisik Lebih Dalam Cara Akupunktur Meredakan Rasa Sakit
Posting kali ini kita akan mengeksplorasi cara kerja akupunktur dari perspektif ilmiah western. Seperti yang telah saya kemukakan dalam artikel sebelumnya, tidak ada perbedaan pendapat antara konsep dasar anatomi dan fisiologi pengobatan barat dan Chinese Medicine. Namun, seiring dengan kemajuan metode penyelidikan ilmiah, mekanisme akupunktur mulai dipahami dengan lebih jelas.
Akupunktur mempengaruhi setiap sistem utama tubuh, termasuk jantung, pencernaan, peredaran darah, otak, genitourinari, endokrin dan sistem kekebalan tubuh.
Sebenarnya butuh pembahasan dengan sebuku lengkap untuk menjelaskan semua mekanisme yang terlibat, dan memang ada buku seperti itu bagi mereka yang tertarik pada tingkat detail tersebut.
Dalam postingan ini, tujuan saya adalah merangkum penelitian tersebut dengan cara yang mudah dipahami oleh orang awam, sekaligus menyediakan tautan ke sumber daya yang lebih teknis bagi para profesional medis dan pihak lain yang mungkin tertarik.
Secara garis besar, akupunktur memiliki 3 efek utama :
- Mengurangi nyeri rasa sakit.
- Mengurangi peradangan.
- Mengembalikan pada kondisi homeostatis.
Homeostasis mengacu pada kemampuan tubuh untuk mengatur lingkungannya dan memaintain keseimbangan internal. Semua penyakit melibatkan gangguan homeostasis, dan hampir semua penyakit melibatkan rasa sakit dan peradangan pada tingkat tertentu.
Faktanya, penelitian selama beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa banyak kondisi serius seperti penyakit jantung yang sebelumnya diduga disebabkan oleh penyebab lain, ternyata disebabkan oleh peradangan kronis.
Jika kita memahami bahwa sebagian besar penyakit ditandai dengan nyeri, peradangan, dan gangguan homeostatis, kita bisa memahami mengapa akupunktur bisa efektif untuk banyak kondisi.
Beberapa cara tindakan akupunktur telah diidentifikasi, yang akan saya bahas berikut. Mekanismenya bisa menjadi sangat rumit.
Namun pada akhirnya akupunktur adalah teknik yang sangat sederhana yang bergantung sepenuhnya pada satu hal: stimulasi sistem saraf tepi (peripheral nervous system). Penting untuk digaris bawahi bahwa ketika saraf yang memasok area titik akupuntur terpotong atau terblokir, maka tidak ada efek akupunktur.
Sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa titik akupuntur, atau istilah tepatnya “superficial nodes”, memiliki supply saraf yang melimpah. Menurut Chen Shaozong, “For 95% of all points in the range of 1.0 cm around a point, there exist nerve trunks or rather large nerve branches.” -95% dari semua titik, kisaran 1,0 cm di sekitar suatu titik, terdapat batang saraf atau cabang saraf yang agak besar.
-Shaozong, C. Modern acupuncture theory and its clinical application. (Chapter 5 The Morphologic Relationship between Points and Nerves). International Journal of Clinical Acupuncture. 2001;121(2):149-158
Berikut ini adalah daftar mekanisme akupunktur yang telah teridentifikasi sejauh ini:
- Akupunktur meningkatkan aliran darah. Hal ini penting karena semua yang dibutuhkan tubuh untuk penyembuhan ada di dalam darah, termasuk oksigen, nutrisi yang kita serap dari makanan, zat kekebalan tubuh, hormon, analgesik (pereda nyeri) dan anti inflamasi. Memulihkan aliran darah sangat penting untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan. Misalnya jika aliran darah berkurang sedikitnya 3% di area payudara, kanker dapat berkembang. Aliran darah menurun seiring bertambahnya usia dan dapat dipengaruhi oleh trauma, cedera, dan penyakit tertentu. Akupunktur telah terbukti meningkatkan aliran darah dan vasodilatasi di beberapa bagian tubuh.
- Akupunktur menstimulasi mekanisme penyembuhan bawaan tubuh. Akupunktur menciptakan “trauma mikro” yang menstimulasi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka pada jaringan secara spontan melalui aktivasi sistem saraf, kekebalan dan endokrin. Saat tubuh menyembuhkan trauma mikro yang disebabkan oleh akupunktur, tubuh juga menyembuhkan kerusakan jaringan di sekitarnya akibat cedera lama.
- Akupunktur me-release obat penghilang rasa sakit alami. Memasukkan jarum mengirimkan sinyal melalui sistem saraf ke otak, tempat bahan kimia seperti endorfin, norepinefrin, dan enkephalin dilepaskan. Beberapa zat ini 10-200 kali lebih kuat dibandingkan morfin!
- Akupunktur mengurangi intensitas dan persepsi nyeri kronis. Hal ini dilakukan melalui proses yang disebut "descending control normalization", yang melibatkan sistem saraf serotonergik.
- Dung HC. Anatomical features contributing to the formation of acupuncture points. American Journal of Acupuncture. 1984;12:139-143 - Akupunktur merelaksasi otot-otot yang memendek. Mekanisme ini bekerja melepaskan tekanan pada struktur sendi dan saraf, serta meningkatkan aliran darah.
- Akupunktur mengurangi stres. Ini mungkin efek sistemik akupunktur yang paling penting. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupunktur merangsang pelepasan oksitosin, hormon dan zat pemberi sinyal yang mengatur sistem saraf parasimpatis. Anda mungkin pernah mendengar tentang respons “fight-or-flight” yang diatur oleh sistem saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatis disebut sistem "rest-and-digest” atau “calm-and-connect”, dan dalam banyak hal merupakan kebalikan dari sistem simpatis. Penelitian terbaru menunjukkan adanya gangguan fungsi parasimpatis pada berbagai penyakit autoimun, termasuk artritis, lupus, artritis reumatoid, dan penyakit radang usus.
Beberapa mekanisme lain telah diidentifikasi, namun mekanisme yang saya sebutkan di atas adalah yang paling relevan dan dapat dipahami dengan jelas.
Beberapa penganut puritan menolak akupunktur dijelaskan dalam istilah biomedis. Mereka menyatakan bahwa deskripsi seperti itu bersifat “reduksionis” dan berpikiran sempit, serta tidak memperhitungkan aspek-aspek akupunktur yang mungkin belum kita pahami.
Pihak lain yang masih bersikukuh pada model “energy meridian” menentang deskripsi biomedis karena, di mata mereka, penelitian ilmiah semacam itu “menghilangkan keajaiban” dari akupunktur.
Meskipun saya setuju bahwa kita belum sepenuhnya memahami cara kerja akupunktur, menurut saya sangat penting bagi praktisi akupunktur untuk dapat menjelaskan apa yang kita ketahui tentang akupunktur dari sudut pandang biomedis kepada pasien dan kolega mereka di profesi medis.
Sebagai praktisi, kita mempunyai kewajiban moral untuk memberikan pemahaman medis terkini kepada setiap pasien dalam istilah yang dapat mereka pahami. Hal ini akan meningkatkan perkembangan pasien dan membuka pintu bagi akupunktur untuk diintegrasikan ke dalam healthcare system, yang saat ini sangat dibutuhkan dibandingkan sebelumnya.
Saya juga menyarankan bahwa menjelaskan mekanisme akupunktur dalam istilah ilmiah tidak boleh mengurangi apresiasi kita terhadap keunikannya. Fakta bahwa memasukkan jarum tipis ke dalam kulit dapat mempunyai efek yang sangat luas adalah hal yang luar biasa ketika efek tersebut dijelaskan dalam kaitannya dengan sistem saraf dan ketika dijelaskan dalam istilah “energi” dan “meridian”. Jika kita mengingat bahwa orang Tiongkok membuat penemuan ini ratusan tahun sebelum masehi, akupunktur bahkan lebih mengesankan.
Terlebih lagi, seperti yang telah ditunjukkan oleh pihak lain, akupunktur pada dasarnya bersifat holistik bahkan tanpa teori “energy meridian” karena akupunktur memulihkan homeostasis internal melalui tindakan sederhana menusuk kulit dengan jarum.
Pada artikel selanjutnya saya akan menjelaskan teori terbaru tentang bagaimana akupunktur meredakan nyeri lebih detail.
Komentar
Posting Komentar