Catatan: Ini adalah artikel ketiga dalam seri yang sedang berlangsung. Pastikan untuk membaca artikel sebelumnya sebelum membaca artikel ini, dan baca artikel berikutnya dalam seri ini setelahnya.
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 1 : Kasus Kesalahan Identitas
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 2 : Asal Usul Mitos “Jalur Meridian”.
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 3 : Model “Meridian Energi” Terbantah
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 4 : Cara Kerja Akupunktur
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 5 : Menelisik Lebih Dalam Cara Akupunktur Meredakan Rasa Sakit
Mengapa ada orang yang peduli apakah anatomi dan fisiologi Tiongkok dijelaskan sebagai energi yang mengalir melalui meridian, ataukah darah, nutrisi, zat penting lainnya, dan udara vital (Qi) mengalir melalui sistem pembuluh darah?
Jawabannya : kewajiban moral setiap praktisi untuk memberikan pemahaman medis terkini dan benar kepada setiap pasiennya .
Kebutuhan untuk terus mencari kebenaran adalah prinsip paling mendasar dalam ilmu pengetahuan dan kedokteran.
Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa konsep sebenarnya dari Chinese Medicine (TCM) berdasarkan prinsip-prinsip fisiologis, yang melibatkan sistem saraf, pembuluh darah, endokrin, dan sistem somatik. Ditopang oleh sirkulasi nutrisi, zat-zat penting, dan oksigen dari udara.– Donald E, Kendall, Dao of Chinese Medicine (2002)
“Faktanya adalah lebih dari 95 persen literatur Chinese Medicine (TCM) yang diterbitkan dalam bahasa Barat mencerminkan ekspektasi bangsa Barat, dibandingkan realitas sejarah Tiongkok.”– Paul Unschuld, historian of Chinese medicine
De Morant kembali ke Prancis setelah beberapa waktu menetap di Tiongkok dengan tujuan mengajar Chinese Medicine (TCM) kepada dokter Prancis. Dengan mudahnya ia mempromosikan gagasan bahwa Chinese Medicine (TCM) tidak memerlukan pemahaman tentang anatomi dan fisiologi. Bagaimanapun, de Morant adalah pegawai bank – bukan seorang dokter – dan tidak memiliki latar belakang pendidikan medis atau kualifikasi untuk mengajar bidang kedokteran sama sekali.
Namun de Morant memiliki latar belakang pengetahuan tentang Ayurveda, pengobatan tradisional India yang didasarkan pada gagasan energi yang disebut “prana” yang mengalir melalui garis tak kasat mata yang disebut “nadi”. De Morant menerapkan konsep-konsep ini pada Chinese Medicine (TCM), meskipun konsep tersebut tidak ditemukan dalam Huangdi Neijing (HDNJ) atau teks pengobatan klasik Tiongkok lainnya.
Masalah utama Chinese Medicine (TCM) versi de Morant adalah representasinya tentang Qi sebagai “energi”. Hampir semua kesalahpahaman mengenai Chinese Medicine (TCM) berkisar pada kesalahan penerjemahan ini – yang terus digunakan meskipun terdapat fakta sejarah yang jelas-jelas bertentangan dengan hal tersebut.
Paul Unschuld, seorang ilmuwan bidang studi Tiongkok yang dihormati, mengemukakan bahwa “konsep inti Qi Tiongkok tidak memiliki kemiripan dengan konsep 'energi' Barat.”
–Unschuld, PU. Huang Di Nei Jing Su Wen: Nature, Knowledge, Imagery in Ancient Chinese Medical Text. Berkeley. University of California Press. 2003
Schnorrenberger, pakar Chinese Medicine (TCM) terkemuka lainnya, juga mencatat bahwa Qi “tentu saja tidak setara dengan istilah Barat 'energi'.”
–Schnorrenberger, CC. Morphological foundations of acupuncture: an anatomical nomenclature of acupuncture structures. BMAS Acupuncture in Medicine, 1996. Nov;14(3):89-103
De Morant sendiri mengakui bahwa dia menerjemahkan Qi sebagai energi, “karena tidak ada kata yang lebih baik.”
–Soulie De Morant, Georges. L’Acuponcture chinoise. Tome I L’ energie(Points, Meridians, Circulation). Mercur de France, 1939 (French)
Oleh karena itu, gagasan yang diterima secara umum di barat bahwa Chinese Medicine (TCM) adalah pengobatan energetik, metafisik adalah hasil karangan pribadi oleh seorang pegawai bank Perancis yang tidak memiliki latar belakang pendidikan bidang medis atau bidang bahasa Tiongkok kuno. Hal ini tidak akurat secara historis dan tidak konsisten dengan pemahaman ilmiah modern tentang tubuh.
Karena prinsip meridian energi sekarang telah jelas kesalahannya, kita harus melihat ke teks pengobatan klasik Tiongkok untuk menemukan konsep dasar otentik Chinese Medicine (TCM). Dalam Huangdi Neijing, orang Tiongkok menggambarkan paru-paru yang bernapas dengan apa yang mereka sebut “da qi”. Jika Anda mencari da qi di kamus bahasa Mandarin, Anda akan menemukannya dan didefinisikan sebagai “great air”. Orang Tiongkok menjelaskan bahwa paru-paru menghirup udara, dan paru-paru mengekstrak Qi dari da qi.
Apa yang didapat oleh paru-paru kita dari udara yang menunjang kehidupan? Oksigen.
Jika Anda mencari Qi dalam kamus bahasa Mandarin, ada sepuluh definisi tetapi tidak satupun yang merupakan energi. Qi didefinisikan sebagai vital vapor, udara, atau esensi udara. Kata ini juga bisa merujuk pada fungsi fisiologis sesuatu (yakni Qi suatu organ merujuk pada fungsi organ tersebut) dan cuaca. Qi tidak berarti energi.
Tentu saja orang Tiongkok belum mengidentifikasi molekul yang kita kenal sebagai oksigen pada 2.000 tahun yang lalu. Mereka tidak mempunyai teknologi untuk itu. Namun mereka memahami bahwa kita mengekstrak sesuatu yang penting bagi kehidupan dari udara yang kita hirup, dan mereka mengetahui bahwa udara vital (Qi) ini diedarkan ke seluruh tubuh untuk mendukung proses fisiologis. Oleh karena itu terjemahan terdekat Qi dalam konteks medis modern bukanlah energi, melainkan oksigen.
Orang Tiongkok juga menjelaskan bagaimana oksigen (Qi) menyebar ke seluruh tubuh: melalui darah. Mereka mengetahui hal ini dari pembedahan yang mereka lakukan. Darah manusia Tiongkok kuno sama persis dengan darah manusia abad ke-21! Mereka mengetahui darah beredar melalui pembuluh darah dan sistem pembuluh darah, yang telah mereka identifikasi dan ukur dengan susah payah.
Kata yang digunakan orang Tiongkok untuk pembuluh di HDNJ adalah “mai”. Terjemahan yang paling tepat untuk kata "mai" adalah pembuluh. “Xue Mai” diterjemahkan dengan tepat sebagai pembuluh darah (xue = darah). Morant mengambil kata mai dan salah menerjemahkannya sebagai kata Perancis “meridian”. Dia melakukan ini meskipun faktanya tidak ada kata meridian dalam bahasa Tiongkok kuno.
Unschuld membeberkan bahwa:
Istilah 'meridian' yang diperkenalkan oleh Soulie de Morant dalam terjemahannya tentang konsep Jing, adalah salah satu contoh dari apa yang disebut sebagai penerimaan kreatif Chinese Medicine (TCM) di Eropa dan Amerika Utara dalam beberapa tahun terakhir yang melepaskan diri dari fakta sejarah. –Unschuld, PU. Huang Di Nei Jing Su Wen: Nature, Knowledge, Imagery in Ancient Chinese Medical Text. Berkeley. University of California Press. 2003
Gagasan bahwa darah, bersama dengan energi misterius dan tidak terdefinisi, bersirkulasi melalui “meridian” tak kasat mata di dalam tubuh adalah satu lagi ciptaan Soulie de Morant yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yang ditulis tentang Chinese Medicine (TCM) dalam teks-teks klasik.
De Morant juga memotret diagram kuno titik akupunktur yang tergambar di tubuh. Dia kemudian menarik garis di antara semua titik, menciptakan konsep sistem meridian untuk pertama kalinya. Sistem meridian tidak ada dalam teks aslinya. Teks aslinya mempunyai gambar arteri utama yang mengalir dari batang tubuh ke kaki. Titik-titik tersebut disusun di sepanjang jalur arteri ini.
Kata De Morant yang diterjemahkan sebagai titik adalah “Jie”. Jie lebih tepat diterjemahkan sebagai node/nodul (simpul), neurovascular node, atau critical juncture. Orang Tiongkok tahu bahwa simpul-simpul ini mewakili area struktur pembuluh darah halus (arteriol, kapiler, dan venula – meskipun mereka tidak menyebutnya demikian pada saat itu) dan saraf terkait. Bahkan 2.500 tahun yang lalu, kelenjar superfisial diketahui memiliki sifat saraf aferen dan eferen.
Penelitian modern telah menunjukkan bahwa nodul neurovaskular (titik akupunktur) mengandung serat sensorik konsentrasi tinggi, pembuluh darah halus, pembuluh limfatik halus, dan sel mast. Nodul-nodul ini tersebar di sepanjang jalur memanjang di tubuh di mana pembuluh darah kolateral mensuplai kapiler dan pembuluh darah halus.Corneum stratum pada kulit di area ini sedikit lebih tipis dengan hambatan listrik yang lebih rendah. Nodul-nodul ini juga mengandung lebih banyak saraf sensorik, dan memiliki lebih banyak pembuluh darah halus dengan sequestered mast cells dibandingkan yang bukan area nodul. –Donald E, Kendall, Dao of Chinese Medicine (2002)
Para dokter Tiongkok kuno mengetahui bahwa nodul neurovaskular (titik akupunktur) pada permukaan tubuh dapat mencerminkan kondisi penyakit pada organ dalam, dan nodul tersebut dapat dirangsang untuk menghilangkan rasa sakit dan mengobati masalah organ dalam. Ini adalah penemuan revolusioner yang menjadi landasan teori pengobatan akupunktur. Baru pada awal tahun 1890-an fenomena nyeri yang merujuk pada organ ini ditemukan di Barat, oleh dokter Inggris William Head.
Ketika istilah Qi (oksigen), mai (pembuluh darah), dan Jie (nodul neurovaskular / titik akupunktur) diterjemahkan dengan benar, menjadi jelas bahwa tidak ada perbedaan pendapat antara teori kedokteran Tiongkok kuno dan prinsip-prinsip anatomi dan fisiologi kontemporer. Chinese Medicine (TCM) bukanlah pengobatan energetik metafisik, melainkan pengobatan “otot dan tulang” yang berkaitan dengan aliran oksigen dan darah yang tepat melalui sistem pembuluh darah.
Menjelang kematiannya pada tahun 1955, de Morant mengakui bahwa apa yang disebutnya meridian sebenarnya adalah pembuluh darah. Namun, ia tetap mengira energi (Qi) mengalir melalui pembuluh darah.
Ternyata, de Morant tidak berubah terlalu jauh.
Energi adalah sebuah konsep abstrak yang berarti “in work”. Itu tidak bisa diedarkan di dalam darah. Namun potensi energi berupa oksigen dan glukosa diangkut melalui sistem kardiovaskular.
Produksi energi dalam setiap sel dimulai dengan memecah setiap molekul glukosa (dari nutrisi yang diserap) untuk membentuk dua molekul piruvat. Piruvat yang diproduksi di sel sitoplasma diambil oleh mitokondria dan memasuki siklus Krebs.
Siklus Krebs melibatkan serangkaian reaksi siklik yang mengubah ADP menjadi ATP, unit energi dasar dalam tubuh. Ini membutuhkan oksigen yang dihirup yang disuplai oleh sel darah merah melalui kapiler.
Siklus produksi energi ini ditemukan oleh Albert Szent-Györgyi dan Hans Adolph Krebs jauh sebelum de Morant meninggal, pada tahun 1937.
Seandainya de Morant mengetahui hasil temuan mereka, dia akan menyadari bahwa energi tidak mengalir melalui pembuluh darah. Energi ditransmisikan dalam bentuk oksigen dan glukosa.
Pada postingan berikutnya kita akan membahas pemahaman yang lebih otentik tentang cara kerja Chinese Medicine (TCM), didukung oleh tulisan-tulisan Tiongkok klasik dan penyelidikan ilmiah modern.
Komentar
Posting Komentar