|
Catatan: Ini adalah artikel kedua dalam seri yang sedang berlangsung. Pastikan untuk membaca artikel pertama sebelum membaca artikel ini, dan baca artikel berikutnya dalam seri ini setelahnya:
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 1 : Kasus Kesalahan Identitas
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 2 : Asal Usul Mitos “Jalur Meridian”.
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 3 : Model “Meridian Energi” Terbantah
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 4 : Cara Kerja Akupunktur
- Mengungkap Tabir Chinese Medicine (TCM) part 5 : Menelisik Lebih Dalam Cara Akupunktur Meredakan Rasa Sakit
Buku-buku pegangan ini mengajarkan bahwa Qi adalah energi yang bergerak melalui tubuh melalui meridian. Meridian adalah garis metafisik yang “disandingkan” pada tubuh. Tidak memiliki lokasi pasti di dalam tubuh. Dengan kata lain, itu tidak benar-benar ada.
Menurut buku-buku pegangan ini, energi misterius yang disebut Qi yang mengalir melalui garis yang tidak berwujud yang disebut meridian ini membentuk dasar konseptual Chinese Medicine (TCM).
Ini adalah definisi Chinese Medicine (TCM) yang menyebabkan cibiran, seringai dan geleng-geleng kepala di antara para dokter atau profesional medis yang berpikir ala Western Medicine.
Namun apakah definisi ini akurat?
Banyak hal yang kita ketahui tentang Chinese Medicine (TCM) berasal dari kitab berjudul Huang Di Nei Jing (HDNJ). Ada beberapa kontroversi mengenai kapan kitab ini ditulis, namun sebagian besar ahli sepakat bahwa kitab ini ditulis sekitar 2.000 tahun yang lalu, antara abad kedua dan pertama SM. HDNJ adalah teks ensiklopedis Chinese Medicine (TCM) yang menjadi pegangan hingga saat ini.
HDNJ memiliki beberapa bagian. Salah satunya tentang anatomi. Jika Anda mengingat postingan sebelumnya dalam seri ini, orang Tiongkok melakukan pembedahan secara mendetail 500 tahun sebelum masehi. Mereka membuat daftar rata-rata berat, volume, dan ukuran semua organ-dalam. Mereka memberi nama organ-organ tersebut dan menjelaskan fungsinya.
Faktanya, mereka tabib-tabib Tiongkok kuno mengetahui bahwa jantung adalah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh, pengetahuan itu terjadi pada lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Padahal hal ini baru ditemukan dalam kedokteran barat pada awal abad ke-16. Mereka mengetahui detail pembuluh darah mana yang mengalir keluar dari jantung, pembuluh darah mana yang mengalir menuju jantung, dan pembuluh mana yang menyuplai organ mana.
HDNJ juga memiliki bagian rinci tentang patologi. Kitab itu menjelaskan bagaimana penyakit berkembang dan cara mengobati penyakit tersebut dengan akupunktur, pengobatan herbal, pijat, serta perubahan pola makan dan gaya hidup. Singkatnya, orang Tiongkok telah mempraktikkan preventative medicine 2.500 tahun sebelum istilah tersebut diciptakan.
HDNJ adalah kitab yang luar biasa. Namun pada awalnya para ilmuwan barat menemui masalah. HDNJ ditulis dalam dialek bahasa Mandarin yang tidak umum digunakan di Tiongkok selama lebih dari seribu tahun. Anda bisa menunjukkan kitab ini kepada orang Tiongkok modern dan pasti mereka tidak akan bisa membacanya.
Beberapa orang Barat mencoba menerjemahkannya. Salah satu yang di awal kali adalah seorang dokter Belanda bernama Willem ten Rhijne. Ten Rhijne bekerja pada Dutch East India Company di Jepang pada tahun 1683-1685. Dia melaporkan keberhasilan klinis yang dicapai oleh praktisi Tiongkok dan Jepang dalam mengobati berbagai macam penyakit, termasuk nyeri, masalah organ dalam, gangguan emosi, dan penyakit menular yang lazim pada saat itu. Menariknya, Ten Rhijne secara akurat menerjemahkan karakter Tiongkok untuk istilah Qi sebagai “udara”, bukan energi, dalam laporannya kepada pemerintah Belanda.
Namun terjemahan yang paling kita kenal, dan yang menjadi sumber semua buku teks yang digunakan di sekolah Chinese Medicine (TCM) ala barat, dibuat oleh seorang pria bernama Georges Soulie de Morant.
De Morant adalah seorang pegawai bank Perancis yang tinggal di Tiongkok dari tahun 1901 hingga 1917. Dia terpikat dengan budaya dan filosofi Tiongkok, dan menjadi tertarik pada pengobatan Tiongkok selama dia tinggal. Dia memutuskan untuk menerjemahkan HDNJ, meskipun faktanya dia tidak memiliki latar belakang pendidikan medis atau latar belakang pendidikan apa pun terkait bahasa Tiongkok kuno.
Merupakan pekerjaan besar bagi seorang pegawai bank Perancis untuk menerjemahkan teks medis berusia 2.000 tahun yang ditulis dalam dialek Tiongkok yang sudah punah ke dalam bahasa modern (Prancis). Dalam situasi seperti itu, de Morant melakukannya dengan baik dalam banyak hal. Namun dia membuat beberapa kesalahan fatal yang memiliki konsekuensi serius terhadap interpretasi pengobatan Tiongkok di negara barat.
Pada postingan berikutnya, kita akan melihat kesalahan tersebut lebih detail. Kita juga akan mengganti dogma fiksi “meridian energi” de Morant dengan dogma Chinese Medicine (TCM) yang baru – atau lebih tepatnya ke yang lama, yang aslinya – yang akurat secara historis dan konsisten dengan prinsip ilmiah modern mengenai anatomi dan fisiologi.
- Kendall, Donald, The Dao of Chinese Medicine, Oxford University Press, 2002
- https://chriskresser.com/chinese-medicine-demystified-part-ii-origins-of-the-energy-meridian-myth/
Komentar
Posting Komentar